High altitude dining is going viral everywhere. In Jogja and its surroundings there Abhayagiri, Heha Sky and HeHa Ocean, Obelix, Tumpeng menoreh, and so on. With the existence of social media, places that are considered instagramable are the target of travelers of various ages.
360 degree view
Who was hit and had made a traffic jam at an altitude of 2,400 MASL, namely Hillside Bromo. A restaurant with a 360-degree view, offering views of Bromo nature and mystical fog. Here is our time table :
- 14.30 departure from Tumpang Valley ( this is the closest route to Bromo Hillside)
- 15.40 arrive at Bromo Hillside, then climb the many stairs to find the photo spot above
- 16.30 already bored, the fog began to fall, we headed for the cafe on the middle floor
- 18.13 we leave the location back to Tumpang (a bit nauseous. Could it be because the streets are foggy and the eyes are limited, thus creating nausea)
- 19.05 hunger, then look for any food stalls.
For a curious taste, this is all quite enough. We managed to make photos and videos as proof that we have been here, if at any time any of our guests who ask.
Reach the location and road conditions
Compared to Tosari and Ngadisari routes, Bromo Hillside is easier to reach from Malang-Tumpang. If you use public transportation, you can use ojek from Poncokusumo base. We used Suzuki Ertiga, we traveled a distance of 38 km for 70 minutes. The road is smooth to the location, paved and there is already a widening of the road. Considering that in 2014 we had tried to ride Bromo from the same lane with the same car, the driver did not dare to continue.
Our departure hours are purely efficiency considerations. When people go down, we go up. So this time option makes it easier for us to get to the location on time. Approximately 2 km to the location, the road narrows,and there are two landslides. Be vigilant and need to be extra careful, jeep passing by with a large size and height sometimes shrink the guts of other small cars.
Tickets and food
The small Padmatour team who visited on March 19, 2023 did not find any ENTRY or EXIT signs outside. So we entered the wrong door, while the location was full of stairs. After we went up the other stairs and arrived in front of the entrance location breathlessly, we were asked to go down, take tickets first at the counter. A little advice we throw to the officers, who certainly do not know anything, because all the decision matters in management. But what’s wrong with making a large board with ENTRY and EXIT so that visitors do not have to go up and down stairs.
Also they must put signboard arrow so that people know that to enter must buy a ticket and where to buy a ticket. The funny thing is, when we came out the ticket bracelet we were asked back by the officer. So we throw a joke: the goods have been paid really asked to return hehe
Bromo Hillside operating hours are 07.00-17.00 (this is the last order ) so after ordering and you still want hangout like us anyway no problem.
Ticket prices :
- Adult (Diamond): IDR 35,000
- Children (Silver): IDR 25,000
- Adult Platimum: IDR 50,000, include snack and coffee.
The food in this place is not quite expensive, 3 cups of coffee with 1 serving of snacks only spend Rp. 95.000, –
Not For The Elderly
Bromo Hillside seems to be built to meet the desires of travelers who always want kebaran, contemporary. And anything new can always be invaded. No wonder that at the beginning of the operation of this place, there was a car accident. If in Tumpeng Menoreh all ages can reach it, because there is an option to ride a gondola for the elderly. Hillside is not recommended for the elderly, those with special needs or those who are afraid of heights. (WB)

Tempat makan di ketinggian menjadi viral di mana-mana. Di Jogja dan sekitarnya ada Abhayagiri, Heha Sky dan Heha Ocean, Obelix, Tumpeng menoreh, dan sebagainya. Dengan adanya sosial media tempat-tempat yang dinilai instagramable menjadi incaran pelancong berbagai usia.
Pemandangan 360 derajat
Yang sedang hits dan sempat bikin kemacetan di ketinggian 2.400 MDPL yaitu Hillside Bromo. Sebuah rumah makan dengan pemandangan 360 derajat, menyuguhkan pemandangan alam Bromo dan kabut yang mistis.
Berikut time table kami :
- 14.30 berangkat dari lembah Tumpang ( jalur ini adalah jalur paling dekat untuk menuju Hillside Bromo)
- 15.40 tiba di Bromo Hillside, lalu menaiki sekian banyak tangga untuk mencari spot foto di atas
- 16.30 sudah bosan, kabut mulai turun, kami menuju cafe di lantai tengah
- 18.13 kami meninggalkan lokasi kembali ke Tumpang ( Agak mual. Mungkinkah karena jalanan berkabut lalu pandangan mata terbatas, sehingga menciptakan mual?)
- 19.05 kelaparan, lalu mencari warung apa saja yang ketemu dan enak buat parkir.
Untuk sebuah rasa penasaran, ini semua cukup memadai. Kami berhasil membuat foto dan video sebagai bukti bahwa kami sudah kemari, jika sewaktu-waktu ada tamu kami yang bertanya.
Mencapai Lokasi dan kondisi jalan :
Dibandingkan rute Tosari dan Ngadisari, Bromo Hillside lebih mudah ditempuh dari Malang- Tumpang. Jika menggunakna kendaraan umum Anda bisa menggunakan ojek dari pangkalan Poncokusumo. Kami menggunakan Ertiga tahun 2013, jarak 38 km kami tempuh selama 70 menit. Jalanan mulus sampai di lokasi, beraspal dan sudah ada pelebaran jalan. Mengingat tahun 2014 kami pernah berusaha naik Bromo dari jalur yang sama dengan mobil yang sama, driver tidak berani meneruskan.
Jam keberangkatan kami adalah pertimbangan efisiensi semata. Ketika orang-orang turun, kami naik. Sehingga pilihan waktu ini memudahkan kami sampai lokasi tepat waktu. Kira-kira 2 km menuju lokasi, jalanan menyempit, dan ada dua ttiik longsor. Waspada dan perlu extra hati-hati, jeep lalu lalang dengan ukuran yang besar dan tinggi kadang menyiutkan nyali mobil kecil lainnya.
Tiket dan Makanan
Tim kecil Padma Tour yang berkunjung pada 19 Maret 2023 tidak menemukan papan petunjuk ENTRY atau EXIT di luar. Sehingga kami salah masuk pintu, sedangkan lokasi penuh dengan anak tangga. Setelah kami naik tangga yang lain dan tiba di depan lokasi pintu masuk dengan terengah-engah, kami diminta turun, ambil tiket dulu di loket. Sedikit nasehat pun kami lemparkan kepada petugas, yang tentu tidak tahu apa-apa, karena semua hal keputusan ada di manajemen. Tetapi apa sih salahnya membuat papan besar bertulisakan ENTRY/ MASUK dan EXIT/KELUAR agar pengunjung tidak harus naik turun tangga. Begitu pula tulisan LOKET, mbok ya diberi papan petunjuk panah supaya orang tahu bahwa untuk masuk harus membeli tiket dan di mana harus membeli tiket. Yang lucu, saat kami keluar gelang tiket kami diminta kembali oleh petugas. Maka kami melempar guyonan: barang sudah dibayar kok diminta kembali hehe
Oh ya jam operasional Bromo Hillside adalah 07.00 – 17.00 ( ini last order ya) jadi setelah memesan dan Anda masih ingin cangkruk seperti kami sih tidak masalah.
Harga tiket :
Dewasa (Diamond) : Rp 35.000
Anak-anak (Silver) : Rp 25.000
Platimum dewasa : Rp 50.000, dapat Snack dan Kopi.
Makanan di tempat ini sih tidak tergolong mahal, 3 cangkir kopi dengan 1 porsi camilan hanya menghabiskan Rp. 95.000,- tapi ya harap maklum, rasanya tidak masuk kategori resto. Jika Anda ingin sekadar menghilangkan dahaga, pesan saja air mineral.
Tidak Untuk Lansia
Bromo Hillside nampaknya dibangun untuk memenuhi hasrat traveler yang selalu ingin kebaran, kekinian. Dan apa-apa yang baru baisanya selalu diserbu. Tak heran jika di awal beroperasinya tempat ini, terpantau ada sebuah kecelakaan mobil. Kalau di Tumpeng Menoreh semua usia bisa mencapainya, karena ada pilihan naik gondola bagi yang lansia. Di Hillside ini tidak disarankan bagi usia lanjut, Anda yang berkebutuhan khusus atau Anda yang takut ketinggian. (WB)

About Author
Wina Bojonegoro is a woman who likes to travel, author of books and chairman of Padmatour Organizer